SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN
DISUSUN
OLEH:
NAMA : SRIWAHYUNINGSI
STAMBUK : F551 15 093
KELAS : A
PRODI
S1 TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN
TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
TADULAKO
TAHUN
2017/2018
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan dan
rahmatmya Saya bisa menyelesaikan makalah mengenai “Sistem Pendukung Keputusan”
ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Saya sangat
berharap makalah ini akan bermanfaat dan dapat menambah wawasan. Saya pun
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini tedapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.
Oleh
sebab itu, Saya mengharapkan adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
makalah yang sudah Saya buat ini.
Mudah-mudahan makalah ini bisa di pahami bagi siapapun yang membacanya. Saya
mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan Saya
memohon kritik yang membangun dari kalian.
Palu,
September 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................3
A. LATAR BELAKANG............................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................3
C. TUJUAN.................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
1.PENGERTIAN SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN........................
2. JENIS-JENIS SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN .........................
3. KASUS DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
...............................
BAB III PENUTUP..................................................................................................8
A. KESIMPULAN.......................................................................................8
B. SARAN...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Yang melatar belakangi saya untuk membuat
kasus ini adalah karena menurut saya Sistem Pendukung Keputusan sangatlah
penting bagi perusahaan-perusahaan. Di
dalam makalah ini saya juga akan membahas beberapa kasus di perusahaan tersebut
dan juga cara penyelesaiannya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Sistem Pendukung Keputusan itu?
2.
Apa saja jenis-jenis dari Sistem Pendukung Keputusan?
3. Berikan beberapa contoh kasus
organisasi dalam perusahaan dan juga penyelesaiannya!
C.
TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui penjelasan dari Sistem Pendukung
Keputusan
2. Mengetahui Jenis-jenis dari
Sistem Pendukung Keputusan
3. Mengetahui beberapa contoh kasus
SPK dalam sebuah perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sistem Pendukung Keputusan/DDS (Decision Support System)
Menurut saya sendiri, SPK bertujuan untuk menyediakan
informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi
agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik. Sedangkan Menurut
para Ahli, DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer
(termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk
menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya
merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan
oleh ilmu-ilmu seperti operation research
dan management science. DSS dapat
juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi
untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
DSS merupakan problem solver yang dilengkapi dengan
kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model
matematika. Model matematika dan
kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya
menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi). DSS digunakan
manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer
harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang
berada di area semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini
adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer,
tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools)
bagi mereka
2. Jenis-Jenis Sistem Pendukung Keputusan
DSS dapat dipilah-pilah sejalan dengan
tingkat dukungannya terhadap pemecahan masalah. Ada enam jenis DSS, yaitu :
(1)
Mengambil elemen-elemen informasi; ini adalah dukungan terendah yang dapat
diberikan oleh DSS yakni berupa akses selektif terhadap informasi.
(2) Menganalisis seluruh file; dalam tahap ini
para manajer diberikan akses untuk melihat dan menganalisa file secara lengkap.
(3)
Menyiapkan laporan dari berbagai file; dukungan seperti ini cenderung
dibutuhkan mengingat para manajer berhubungan dengan banyak aktifitas dalam
satu momen tertentu.
(4)
Memperkirakan dari akibat keputusan; dalam tahap ini manajer dimungkinkan untuk
melihat dampak dari setiap keputusan yang mungkin diambil.
(5) Mengusulkan. keputusan; dukungan di tahap
ini sedikit lebih maju lagi. Suatu alternatif keputusan dapat disodorkan ke
hadapan manajer untuk dipertimbangkan.
(6) Membuat keputusan; ini adalah jenis
dukungan yang sangat diharapkan dari DSS. Tahapan ini akan memberikan sebuah
keputusan yang tinggal menunggu legitimasi dari manajer untuk dijalankan.
Jenis yang memberikan dukungan paling
sedikit adalah jenis yang memungkinkan manajer mengambil elemen – elemen
informasi. Ketiga jenis yang pertama DSS ini memberikan dukungan dalam bentuk
laporan khusus sebagai jawaban atas database query dan laporan periodic. Jenis
DSS oleh Alter ini yang memberikan paling banyak adalah jenis yang dapat
membuat keputusan manajer. Alter meneliti didukung konsep mengembangkan system
untuk menangani keputusan – keputusan tertentu dan menjelaskan bahwa DSS tidak
terbatas pada pendekatanyang lebih exotic dari database query.
3. Beberapa Contoh Kasus Dalam Organisasi Perusahaan
1. PT. TELKOM
Dalam kasus PT. TELKOM
kali ini, mereka mengatakan bahwa komunikasi antar mereka dan juga costumer
sangat kurang. Dan juga ketika mereka membuat suatu keputusan evaluasi
matematis sangatlah rumit. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka PT.TELKOM
dibuatkan suatu aplikasi Sistem Pendukung Keputusan yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom
dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data
dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service
akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis.
Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan
pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom.
Dengan
adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan
oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh
system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy
apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line
Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi
keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan
efisien.
2.
PT. Massindo Unggul Timur
PT. Massindo Unggul Timur memiliki masalah
anggaran terhadap Pembelanjaan kertas A4 setiap tahunnya. Mereka selalu membeli
kertas A4 dengan budget yang sangat tinggi. Oleh karena itu, keuntungan dari
perusahaan tersebut setiap tahunnya berkurang hanya untuk pembelanjaan kertas
tersebut. apa yang bisa dijadikan faktor pendukung untuk mengetahui kebutuhan kertas perusahaan
? kertas berhubungan dengan mesin pencetak dokumen printer. Pada dasarnya printer merupakan alat pencetak
dokumen.Printer diciptakan sebagai alat cetak cerdas dalam arti, printer dapat
mengetahui jumlah halaman dan jenis kertas yang dicetak tetapi, masih
dalam bentuk informasi yang ditampilkan hanya sementara atau temporary ketika
printer tesebut digunakan untuk mencetak dokumen baru maka, informasi
tadi akan hilang digantikan informasi dokomen yang dicetak saat ini.
Penyelesaiannya :
Printer
sendiri dilengkapi dengan driver
printer yang dapat ambil
informasinya dan simpan dalam sebuah database. Database digunakan sebagai media
penampung data-data hasil jumlah kertas yang tercetak oleh printer-printer
dalam jaringan LAN sehingga, setiap printer selesai mencetak kertas maka, data
informasi akan disimpan dalam database. Data informasi pada
saat printer melakukan pencetakan dokumen meliputi jenis kertas, jumlah
kertas tercetak, nama komputer, dan tanggal pencetakan dokumen. Dengan adanya
informasi, data kertas yang tercetak oleh printer- printer yang tersimpan dalam
database maka diharapkan ketika pada awal pembuatan anggaran ATK "alat
tulis kantot", ada bukti data yang akurat kebutuhan kertas cetak pada
perusahaan tersebut. Sistem informasi penghitung kertas cetak printer dapat
digunakan sebagai faktor pendukung keputusan pembuatan anggaran ATK
sehingga, dana pembelian kertas cetak tidak dapat dikorupsi atau mark-up
anggaran sebab ada dasar pendukung yang akurat. Pendukung keputusan dapat
dijadikan dasar dan tolak ukur berdasarkan data-data yang telah ada sehingga
para pengambil keputusan dapat membuat keputusan yang tepat,efektif, akurat
berdasarkan data sumber yang falid dengan mengunakan teknologi komputer.
Penerapan
DSS decission support system mampu untuk mencegah
penyelewengan-penyelewengan anggaran yang akan dianggarkan tetapi belum ada
dasar atau tolak ukur nya salah satu contoh penelitian kecil anggaran pembelian
kertas perusahaan. Dengan adanya pengetahuan sistem pendukung keputusan mungkin
kejadian seperti import daging sapi yang merugikan para peternak sapi dapat
dicegah karena ada dasar untuk pengambilan keputusan untuk dijadikan acuan,
atau kebijakan import kertas sehingga kebijakan yang diberikan efektif
3. PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO)
Saat ini bisnis Asuransi mengalami
perkembangan yang begitu cepat seiring dengan dinamika pertumbuhan
ekonomi. Begitu juga dengan perkembangan bisnis ReAsuransi di PT. ReAsuransi
Internasional Indonesia (ReINDO) dari tahun ke tahun telah mengalami
pertumbuhan Premi yang begitu signifikan. Dengan dinamika pekembangan bisnis
yang semakin besar tentu sangat berpengaruh pada proses bisnis melalui
penanganan administrasi berbasis komputer.
Sistem aplikasi berbasis komputer untuk menangani administrasi bisnis Asuransi
Jiwa yang digunakan di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) telah
dikembangkan dan dimplementasikan mulai tahun 1997. Sampai dengan saat ini
(lebih dari 10 tahun implementasi) system tersebut telah mengalami banyak
perubahan baik dalam model proses bisnis, model database dan jumlah data.
Perubahan-perubahan ini telah mengakibatkan masalah pada implementasi system
seperti link data, integrasi modul system, penyediaan infrastruktur dan
kecepatan proses data. Namun setelah dilakukan migrasi dari database
Informix ke Database Oracle, dan juga dilakukan rewrite program dari Informix
SQL/4GL ke Oracle Form/Report Developer menjadikan tampilan aplikasi
lebih menarik karena dengan tampilan web base sehingga lebih flexible.
Dengan menggunakan fitur web util pada oracle, dapat dibuatkan program aplikasi
EIS, sehingga membantu manajemen untuk mengambil keputusan. Pembuatan program
mengenai penyampaian informasi pada tingkat top level eksekutif di PT.
ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO), dibuat dengan program fitur
webutil yang terintegrasi dengan form pada oracle 10g. Executive Information
System EIS merupakan salah satu sistem penting dalam mendukung perkembangan
suatu perusahaan.
EIS ini merupakan integrasi antara
Management Information System dengan Decission
Support System yang membantu pihak eksekutif mendapatkan informasi dan mampu
untuk mengidentifikasikan dasar suatu masalah dalam perusahaan. Sebagai
implementasinya, aplikasi ini dibangun berbasiskan komputer dalam bentuk
interface berupa form yang menggunakan database Oracle 10g. Hasil yang
diperoleh dari sistem ini adalah: informasi yang diberikan kepada pihak
ekesekutif merupakan informasi yang berhubungan dengan informasi keuangan
perusahaan. Analisa yang dibuat mencakup perhitungan klaim, Net Balance,
Premium, Inward, Outward, baik system konvensional maupun sistem Syariah.
Dengan EIS ini, manajemen mempunyai kemampuan untuk menganalisa produski
sehingga dapat memberikan keputusan terutama dalam memberikan kebijakan
terutama yang menyakut kondisi cashflow keuangan perusahaan.
4.
Profil PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI)
PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI)
merupakan salah satu produsen minuman ringan terkemuka di Indonesia. CCAI
merupakan bagian dari Coca Cola Amatil Ltd yang juga membawahi Papua Nugini
selain Indonesia sendiri. CCAI adalah produsen dan distributor sekaligus
pemasar dan penjual produk Coca Cola melalui lebih dari 120 pusat penjualan
yang tersebar di seluruh Indonesia. Saluran penjualan yang digunakan oleh CCAI
adalah melalui foodstores (supermarket dan mini market di seluruh Indonesia),
general trader (outlet tradisional), dan melalui distributor tidak langsung
berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta bekerja sama dengan berbagai
hotel, restoran, dan kafe ternama untuk memberikan penawaran menarik kepada
para konsumen.
Data tahun 2014 menunjukkan pangsa pasar
seluruh produk kategori CCAI terhadap produk kompetitior untuk segment
foodstore dan modern trade dengan produk sparkling masih memperoleh pangsa
pasar terbesar yaitu 91%. Namun apabila melihat pangsa pasar produk sparkling
secara keseluruhan, CCAI hanya memperoleh 64,5% setelah mengalami penurunan
pada tahun 2013 hingga mencapai nilai 50%. Hal ini yang memicu manajemen untuk
melakukan aksi reaktif dengan melakukan penetrasi pasar menggunakan strategi
pemasaran yang efektif sehingga dapat menaikkan pangsa pasar terutama produk
sparkling karena produk tersebut merupakan salah satu kontributor paling besar
terhadap keuntungan perusahaan. Penetrasi pasar yang efektif harus didukung
dengan kemampuan analisis perilaku konsumen sehingga target pertumbuhan
penjualan sebesar 15% dan peningkatan pangsa pasar untuk produk sparkling
sebesar 80% pada tahun 2014 dapat dicapai.
Penyelesaian :
Salah
satu metode yang digunakan untuk melakukan analisis perilaku konsumen adalah
Market Based Analysis dimana mekanismenya harus didahului oleh analisis yang
mendalam mengenai data transaksi pelanggan dengan menggunakan konsep data
mining. Penggunaan data mining ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses
pengambilan keputusan bagi manajemen dan memungkinkan perusahaan untuk mengelola
informasi yang terkandung di dalam transaksi menjadi sebuah knowledge. Dengan
begitu, pendapatan perusahaan dapat meningkat dan di masa yang akan datang
perusahaan dapat lebih kompetitif.
Saat ini CCAI memiliki sistem yang sudah terintegrasi berupa Enterprise
Resource Planning (ERP) yang menunjang seluruh proses bisnis yang ada, namun
belum maksimal digunakan sebagai referensi bagi penetapan strategi pemasaran
perusahaan. Oleh karena itu, peran DSS sangat dibutuhkan untuk menggali dan
melakukan analisis perilaku konsumen terhadap pembelian suatu produk melalui
data historikal transaksi pelanggan selama dua tahun. Kriteria atau
parameter-parameter yang digunakan dalam membantu pengambilan keputusan
digambarkan seperti model berikut:
Gambar
3. Diagram Model Kriteria Pengambilan Keputusan
Berdasarkan
model yang terdapat pada Gambar 3 datas, CCAI menjadikan beberapa parameter
dalam pengambilan keputusan antara lain, ranking (peringkat) berdasarkan
revenue yang diperoleh di setiap wilayah, penetrasi pasar, basket index untuk
mengetahui persentase pembelian produk CCAI, market share produk CCAI
dibandingkan dengan produk perusahaan lain, jumlah penjualan produk, dan nilai
penjualan ritel setiap bulan untuk peningkatanpenjualannya.Sedangkan data yang
digunakan adalah data sekunder berupa deret waktu (time series) dengan periode
dua tahun terkahir. Jenis sumber data berasal dari data eksternal perusahaan
yang didapatkan melalui kerjasama antara CCAI dengan masing-masing outlet
melalui trading term yang telah disepakati kedua belah pihak. Untuk saat ini
CCAI telah bekerjasama dengan outlet seperti Matahari, Carefour, Giant, dan
Indomart. Melalui proses training didapatkan akurasi data mendekati 98%
sehingga informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu proses
pengambilan keputusan khususnya untuk mendukung strategi pemasaran.
Dengan informasi tambahan yang akan
dikumpulkan seperti salah satunya demografi pelanggan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Adanya DSS ini tidak hanya memberikan
informasi yang dibutuhkan dalam mendukung strategi pemasaran namun juga
memberikan rekomendasi penentuan model strategi pemasaran yang sesuai dengan
kondisi pasar. Meskipun demikian, proses pengambilan keputusan tetap dilakukan
oleh manajemen CCAI dengan tetap memperhatikan rekomendasi yang diberikan DSS sehingga
tercipta strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Berikut contoh hasil
keluaran dari aplikasi DSS Marketing Support System CCAI. Hasil keluaran
selengkapnya dapat dilihat di lampiran.
Gambar
4. Hasil Keluaran Aplikasi DSS Marketing Support System CCAI
Tampilan
hasil keluaran aplikasi DSS Marketing Support System CCAI di atas, dapat
diketahui bahwa total penjualan (revenue retailer) yang didapatkan setiap bulan
sesuai dengan harga per unitnya. Pada awal semester dua, total penjualan CCAI
mengalami peningkatan dari pertumbuhanpenjualanretailer.Berdasarkan pengamatan
kami, data mining yang dilakukan oleh MMSS masih berkisar kepada informasi
mengenai produk CCAI dan produk pesaing (jumlah penjualan, market share,
perbandingan relatif dengan kompetitor dan sejenisnya) namun belum sampai
kepada profil demografi konsumen. Informasi profil demografi ini (seperti
misalnya usia pembeli produk CCAI, estimasi pendapatan pembeli produk) sangat
penting terutama dalam penentuan strategi pemasaran. Misalnya, CCAI dapat
menentukan bintang iklan dan jenis iklan serta promosi yang sesuai dengan
karakteristik konsumen CCAI dengan data mining mengenai profil usia pembeli. Informasi
mengenai estimasi pendapatan konsumen produk juga dapat membantu CCAI dalam
melakukan analisis pola konsumsi konsumen. Di samping itu, informasi tersebut
dapat digunakan untuk penentuan diversifikasi produk (contoh produk minuman
dengan kemasan yang lebih kecil) dan menganalisis sensitivitas harga terhadap
kuantitas penjualan, terutama apabila ternyata produk CCAI banyak dikonsumsi
atau ditargetkan untuk konsumsi individu maupun kelompok individiu dengan
pendapatan menengah ke bawah.
Profil konsumen ini dapat diperoleh melalui informasi yang ditangkap oleh
distributor, seperti program loyalitas pelanggan untuk Hypermart yang berada di
dalam Matahari Grup dengan adanya Matahari Club Card (MCC). Informasi mengenai
profil konsumen dan barang yang dibeli kemudian dianalisis untuk mendapatkan
korelasi pola konsumsi dan profil demografi pelanggan berdasarkan data input
MCC.
5.
BANK RAKYAT INDONESIA (BRI)
Sekarang ini karena
banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang mengajukan kredit ke Bank membuat
bank tersebut harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah.
Sebagai contoh :
Pemberian Kredit Bank Rakyat Indonesia dimana BRI memberikan kredit kepada
debitur tetapi melalui proses yang harus dilalui. Penyaluran kredit yang
berhasil akan membawa keuntungan yang besar bagi bank. Oleh karenanya BRI harus
benar-benar hati-hati dalam menyalurkan kreditnya. Sebelum menyalurkan kredit
kepada seorang calon debitor, BRI harus menilai dulu kelayakan proposal kreditnya.
Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi
dirancanglah suatu Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific Decision
Support Systems) SDSS yang dirancang dengan cara cepat (Quick Hit) dan
pendekatan secara interaktif.
Rancangan SDSS (Specific Decision Support Systems) ini menggunakan
perangkat lunak Clipper 5.2 sebagai DSS Tools atau peralatanDSSnya. Berdasarkan hasil uji coba sistem, dapat disimpulkan bahwa aplikasi SDSS
ini sangat membantu dan memudahkan pihak pengambil keputusan dalam tugasnya
menilai layak atau tidaknya proposal kredit tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
SPK bertujuan untuk menyediakan
informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi
agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.
B.
SARAN
Kami berharap akan saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca agar kedepannya makalah ini bisa
menjadi lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
http://didieuwae.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-contoh-nyata-decision.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan